Persatuan Alumni 212 Sarankan Prabowo tidak Mencalonkan Diri Sebagai Presiden Lagi, Ada Apa?

Wasekjen Gerindra Andre Rosiade menilai saat ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan capres karena Pilpres 2024 masih lama. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Jakarta, Risalah rakyat-- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade menghormati pendapat Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif yang meminta Prabowo Subianto tidak maju kembali menjadi calon presiden pada Pilpres 2024.

Menurutnya, saat ini bukan momen yang tepat untuk membicarakan masalah capres karena penyelenggaraan Pilpres 2024 masih lama.

"Kami tidak bicara pilpres, Belanda masih jauh," kata Andre kepada CNNIndonesia.com, Kamis (11/6).

Dia mengatakan pernyataan yang disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani sudah jelas menyatakan bahwa Prabowo akan maju sebagai capres di Pilpres 2024 bila diminta oleh masyarakat.

"Kalau ternyata memang rakyat meminta beliau [Prabowo] untuk maju, sebagai patriot dan pejuang, beliau wajib memenuhi harapan rakyat. Jadi, dikembalikan kepada rakyat saja. Lagian pemilu masih lama, masih 2024," ucap anggota Komisi VI DPR RI itu.

Lebih jauh, Andre menuturkan bahwa masyarakat saat ini belum butuh pembahasan Pilpres 2024. Menurutnya, hal yang dibutuhkan saat ini adalah aksi nyata dari politikus dalam membantu masyarakat di tengah pandemi virus corona (Covid-19)
"Yang dibutuhkan rakyat sekarang, Anda politikus bermanfaat enggak bagi rakyat? Itu yang dibutuhkan rakyat sekarang dan kami Gerindra melakukan aksi nyata untuk rakyat," tutur Andre.
Sebelumnya, Slamet menilai Prabowo yang kini menjabat Menteri Pertahanan di kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin tidak perlu lagi maju menjadi capres pada Pilpres 2024. Menurutnya, lebih baik ada sosok baru yang berkontestasi dalam pilpres mendatang.

Pada Pilpres 2019, PA 212 merupakan pendukung paslon Prabowo-Sandiaga Uno. Slamet Maarif juga merupakan juru kampanye nasional Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.

"Cukuplah Prabowo Subianto di 2024 menjadi negarawan dengan memunculkan capres baru," kata Slamet (sumber