Pilkada di tiga Daerah di Provinsi Jambi ini Tanpa Lawan



Risalah Rakyat- Pilkada serentak 2020 di Jambi banyak menampilkan dinamika yang menarik untuk disimak dan dianalisa. Dari awal, peta politik Pilgub Jambi paling disorot karena banyak kejutan yang muncul. Tetapi nyatanya, pilkada di daerah menyimpan hampir sama kejutan politiknya.

Ini semua terjadi di Pilbup Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Pilbup Bungo, dan Pilwako Sungai Penuh dimana saat ini tidak terlihat siapa lawan dari para calon petahana. Pilbup Tanjabtim tampil lagi petahana Romi Haryanto - Robby Nahliyansyah yang maju lewat jalur independen. Padahal mereka semua adalah kader PAN yang punya 17 kursi. Lawan sendiri dari awal sebenarnya sudah ada yang muncul seperti Rasyid, Meidrin Joni, dan Aynur Ropik. Hanya itu hanya sebatas gaungan saja, tidak terlihat keseriusan untuk maju.

Pilbup Bungo petahana Mashuri kembali berpasangan dengan Safrudin Dwi Apriyanto dimana kedua orang ini adalah kader PAN dan PKS. Mereka berdua hingga saat ini terlihat tidak ada lawan. Sebelumnya ada nama Ridwan Ibrahim yang dianggap kuat untuk melawan petahana, hanya saja dipetengahan jalan memutuskan untuk mundur. Beberapa orang yang lain juga serasa menghilang dari pencalonan.

Terakhir di Pilwako Sungai Penuh ada mantan Ketua DPRD Sungai Penuh Fikar Azami yang merupakan anak Asafri Jaya Bakri (AJB) yang saat ini merupakan Walikota Sungai Penuh. Pasangannya sendiri adalah Yos Adrino yang merupakan kader PAN. Mereka juga ada banyak lawan seperti Zulhelmi yang merupakan petahana, Pusri Amsi, dan juga Ahmadi Zubir. Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda kepastian maju dan mendapat dukungan partai.

Pengamat Politik Dori Efendi melihat, tiga daerah ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Namun, memang calon yang muncul saat ini bisa dibilang terlalu kuat untuk dilawan. Tanjabtim misalnya, pasangan Romi - Robby memang sangat sulit untuk dilawan, karena asal partai mereka adalah PAN yang saat ini menguasai 50 persen kursi di DPRD.

“Apalagi saat mendaftar lalu, pasangan ini diantar 18 anggota DPRD, termasuk DPRD Provinsi dapil Tanjabbar - Tanjabtim. itu artinya dukungan terhadap pasangan ini sudah klop. Juga pasangan ini perwakilan dari suku Melayu dan Bugis. Kita semua tahu bahwa Bugis adalah mayoritas di Tanjabtim,” katanya ketika dikonfirmasi, Senin malam (23/6/2020)

Untuk Pilbup Bungo juga terjadi politik etnik. Pasangan Mashuri dan Safrudin Dwi Apriyanto ini merupakan perbaduan pasangan yang klop. Yaitu antara Melayu dan Jawa. SukuJawa sudah menjadi basis tersendiri di daerah Bungo. Mashuri sangat piawai mengambil hati pendukung dari basis Bupati Bungo sebelumnya.

"Lawan dari awal sangat banyak muncul. Namun belakangan seperti menghilang. Ditambah lagi ada Ridwan Ibrahim yang dianggap sangat bisa melawan petahana karena bagian dari keluarga Gubernur Jambi. Nyatanya juga ikut mundur dari pencalonan," ujarnya.

Sungai Penuh yang terjadi dan dipahami semua orang adalah politik dinasti. Pengaruh Asyafri Jaya Bakri begitu kuat mempertahankan basisnya. Ditambah Fikar Azami punya suara hampir di 9 kecamatan di Sungaipenuh dan merata, jadi sulit mencari lawan tanding.

“Jadi ketika ada yang ingin maju, pastinya harus berpikir ulang dan benar- benar matang. Meski begitu, peta politik bisa saja berubah. Politik sifatnya dinamis, sebelum pengesahan dari KPU maka apapun bisa berubah. ” tandasnya. (sumber)

Posting Komentar untuk "Pilkada di tiga Daerah di Provinsi Jambi ini Tanpa Lawan"