Puluhan Kg Emas di Klaten Terkubur Lahar 3 Meter Akibat Erupsi Merapi

Perhiasan emas yang ditemukan di Desa Wonoboyo, Jogonalan, Klaten. (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Risalahrakyat.com - Puluhan kilogram perhiasan emas diduga peninggalan era Mataram Kuno ditemukan enam orang petani di Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada tahun 1990 silam. Perhiasan emas itu ditemukan terkubur pasir.
Pamong Budaya Madya Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng Deny Wahju Hidajat mengatakan, peninggalan-peninggalan Mataram Kuno terkubur diduga akibat bencana alam.

"Peninggalan-peninggalan Mataram Kuno, terutama berupa candi awalnya kebanyakan ditemukan roboh dan tertutup pasir. Semua terkubur," kata Deny saat ditemui detikcom di kantornya, Rabu (29/7/2020).

Menurut Deny, seperti Candi Sewu ditemukan roboh dan terkubur pasir lahar Gunung Merapi setinggi 1,5 meter.

"Candi Sewu dulunya ambruk dan terkubur 1,5 meter. Sampai saat ini pun masih ada pasirnya," terang Deny.

Demikian juga candi-candi lain seperti Candi Plaosan, Sojiwan, dan Prambanan. Bahkan jika dikupas, hampir semua candi tersebut berada di cekungan karena tertimbun.

"Hampir semua candi saat ditemukan di cekungan sebab tertimbun. Seperti Candi Sewu, Sambisari dan Kedulan di Sleman juga sama," ujar Deny.

Dari berbagai teori dan bukti, imbuh Deny, yang sangat mendekati kebenaran penyebab kondisi itu adalah bencana alam.

"Gempa dulu karena sesar atau gempa vulkanik gunung, baru kemudian ada letusan yang menimbun," sambung Deny.

Temuan peninggalan Mataram Kuno di Klaten yang berupa situs candi hingga saat ini jumlahnya ada 11. Yaitu situs Candi Sewu, Lumbung, Merak, Bubrah, Plaosan, Sojiwan, Kaliworo, Sojiwan, Karangnongko, Dompyongan dan Gana.

"Yang berupa situs candi ada 11, prasasti setahu saya ada 3 dan sisanya benda lain. Baik Yoni, lingga, batu candi dan arca," ucap Deny

Sementara itu, Pengkaji Pelestarian Cagar Budaya BPCB Jateng, Wahyu Broto Raharjo mengulas soal penyebab pindahnya Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Menurutnya, penyebab paling kuat adalah bencana alam.

"Yang paling kuat adalah karena pralaya atau bencana dahsyat. Salah satunya karena Gunung Merapi karena memang di tahun 1.000 M terjadi letusan besar," kata Wahyu saat ditemui detikcom di kantornya.

Wahyu menambahkan, ada juga teori lain terkait penyebab pindahnya Mataram Kuno. Seperti faktor ekonomi ambruk setelah para lelaki dikerahkan membangun candi, hingga karena perang.

"Banyak teori. Tapi yang paling mendekati adalah letusan Gunung Merapi karena banyak bangunan peninggalan candi tertimbun lahar ditambah roboh oleh gempa vulkanik atau tektonik," terang Wahyu.

Wahyu mencontohkan Candi Plaosan dulunya tertimbun lahar, bahkan yang sisi selatan sampai kini masih tertimbun.

"Rata-rata saat ditemukan bangunan tertabrak lahar gunung. Atau sebelum itu gempa terus-menerus bersama letusan," imbuh Wahyu.

Sebelumnya, salah seorang penemu puluhan kilogram perhiasan emas di Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Surip (70) mengatakan guci berisi perhiasan ditemukan di terkubur sedalam 3 meter. Material yang menimbun berupa tanah di lapisan atas dan pasir di bawahnya.

"Tanahnya berpasir halus. Dulu mungkin kena lahar gunung sekian tahun sebab di atas tanah sudah keras tapi di bawah gembur pasir," kata Surip.

Sumber: Detik

Posting Komentar untuk "Puluhan Kg Emas di Klaten Terkubur Lahar 3 Meter Akibat Erupsi Merapi"