Lahan Eks Angso Duo Lama Dilirik Pemilik WTC, Ini Tanggapan Pemprov Jambi

Pengendara melintasi kwasan eks angso duo.
Risalahrakyat.com - Aset Pemprov Jambi yakni lahan eks Pasar Angso Duo kini terbengkalai. Hingga kini Pemprov Jambi belum memutuskan apakah lahan itu akan disulap menjadi ruang terbuka hijau (RTH) atau kembali di BOT kan ke pihak ketiga.

Kabar terbaru lahan eks Angso Duo lama ini dilirik oleh satu investor. Investor itu yakni sama dengan pengelola aset BOT mal WTC Batanghari yang dikelola PT Simota Putra Parayuda.

Kepala Biro Pengelolaan Barang Milik Daerah Provinsi Jambi Riko Febrianto mengatakan, sejauh ini proses lahan masih berkutat pada penyampaian minat investor saja. Dan untuk proses penenderan dan hingga konsep lahan pun sejauh ini belum ditetapkan.

"Sekarang investor baru tunjukkan minatnya, untuk konsep yang betul apakah RTH atau ekonomi (komersil) kita belum tahu sesuai atau tidak dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Jambi," jelasnya saat diwawancarai tribunjambi.com, Minggu (5/7/2020).

Diakui Riko, kini baru satu Investor yang tunjukan minat untuk kelola lahan ini. Dan Investor itu sama dengan pengelola mall WTC yang tak jauh dari aset lahan angso duo lama. Tak hanya itu pihak tersebut juga sudah pernah mengajukan gambar rencana.

"Memang pemilik PT Simota Ayong, pernah ajukan gambar sebagai peminat lahan ini, mereka menjelaskan lahan ini akan dibangun seperti gambar, namun sampai saat ini Pemda belum proses gambar yang diajukan tersebut," katanya.

Gambar yang diajukan Investor tersebut belum diproses karena belum ada tim lelang pemenang lahan yang terbentuk.

"Ini karena harus ada tim pemilih pemenang pengelola aset, dan sekarang belum terbentuk karena belum ada proses lebih lanjut," ujarnya.

Ditanya lebih lanjut terkait apakah lahan ini boleh diusulkan oleh investor dengan bentuk komersil (non RTH), Riko menyebut pihaknya belum bisa menjawab.

"Ini karena kita belum memproses tetapi kalau peminat tak apa usulkan konsepnya kan mereka menawarkan diri," sebutnya.

Sementara untuk nilai aset yang diukur pada September 2019 lalu dengan nilai Rp135 Miliar Riko menyebut memang sudah habis pada Februari 2020.

"Untuk nilai aset nanti akan dinilai ulang oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) pada saat aset ini siap dilelang kembali, dengan nilai aset baru ini memang nilainya akan lebih tinggi aset yang kota tanamkan pada Investor," akunya.

Sedangkan untuk kondisi lahan yang tampak tak terurus, Riko mengakuinya.

"Ia memang dilihat sekarang semak, nanti kita akan mintak OPD teknis mengatasi itu," ujarnya.

Terpisah, Pj Sekda Provinsi Jambi Sudirman mengakui sekarang baru satu investor yang berminat pada lahan eks pasar ini. "Dan Investor ini (ayong, red) sudah lama sampaikan dia berminat namun pembahasan belum jauh," katanya.

Namun nantinya akan ditunggu calon investor lain. Karena akan diadakan lelang yang tak mungkin hanya ada satu peserta.

Sudirman pun tak memungkiri kini, panitia lelang lahan pasar belum terbentuk. Dan proses yang sudah berjalan pihaknya baru mendengarkan peminat lahan saja. Dia juga mengelak saat ditanya apakah ada kendala belum terbentuk tim lelang ini.

"Tak ada kendala, yang jelas kita tinggu kepastian peminat saja, tetapi peminat yang ada juga sudah kita sampaikan juga ke gubernur dan juga sempat dibahas tim namun hanya sebatas itu," katanya.

Sumber: Tribun Jambi

Posting Komentar untuk "Lahan Eks Angso Duo Lama Dilirik Pemilik WTC, Ini Tanggapan Pemprov Jambi"